Selasa, 25 April 2017

ANALISIS FILM LA LA LAND

Semiotika Komunikasi
Barthes, 1988 (Sobur, 2009:15) mengemukakan semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia.
Semiotika, seperti kata Lechte (2001:191), adalah teori tentang tanda dan penandaan. Lebih jelasnya lagi, semiotika adalah suatu disiplin yang menyelidiki semua bentuk komunikasi yang terjadi dengan sarana signs ‘tanda-tanda’ dan berdasarkan pada sign system (code) ‘sistem tanda’ (Segers, 2000:4). Hjelmslev (dalam Christomy, 2001:7) mendefinisikan tanda sebagai “suatu keterhubungan antara wahana ekspresi (expression plan) dan wahana isi (content plan)”. Cobley dan Jansz (1999:4) menyebutnya sebagai “discipline is simply the analysis of signs or the study of the functioning of sign systems” (ilmu analisis tanda atau studi tentang bagaimana sistem penandaan berfungsi). Charles Morris (dalam Segers, 2000:5) menyebut semiosis ini sebagai suatu “proses tanda, yaitu proses ketika sesuatu merupakan tanda bagi beberapa organisme” (Sobur, 2009:16).
Charles Sanders Peirce dikenal dengan model triadic dan konsep trikotominya yang terdiri atas berikut ini (Vera, 2014:41).
  • Representamen; bentuk yang diterima oleh tanda atau berfungsi sebagai tanda (Saussure menamakannya signifier). Representamen kadang diistilahkan juga menjadi sign.
  • Interpretant; bukan penafsir tanda, tetapi lebuh merujuk pada makna dari tanda.
  • Object; sesuatu yang merujuk pada tanda. Sesuatu yang diwakili oleh representamen yang berkaitan dengan acuan. Object dapat berupa representasi mental (ada dalam pikiran), dapat juga berupa sesuatu yang nyata di luar tanda. (Peirce, 1931 & Silverman, 1983, dalam Chandler).

Titik sentral dari teori semiotika Charles Sanders Peirce adalah sebuah trikotomi yang terdiri atas 3 tingkat dan 9 sub-tipe tanda.

1
2
3
Representamen (R1)
Object (O2)
Interpretang (I3)
Qualisign
Icon
Rhema
Sinsign
Index
Dicsign
Legisign
Symbol
Argument

Trikotonomi Pertama
Sign (representamen) merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu yang dapat diserap pencaindra dan mengacu pada sesuatu. Sesuatu menjadi representamen didasarkan pada ground-nya (trikotonomi pertama), dibagi menjadi qualisign, sinsign, dan legisign. Awalan kata “quali” berasal dari kata “quality”, “sin” dari “singular”, dan “legi” dari “lex” (wet/hukum).
  • Qualisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan sifatnya.
  • Sinsign (singular sign) adalah tanda-tanda yang menjadi tanda berdasarkan bentuk atau rupanya di dalam kenyataan. Semua ucapan yang bersifat individual bisa merupakan sinsign.
  • Legisign adalah tanda yang menjadi tanda berdasarkan suatu peraturan yang berlaku umum, suatu konvensi, suatu kode. Semua tanda-tanda bahasa adalah legisign, sebab bahasa adalah kode, setiap legisign mengandung di dalamnya suatu sinsign, suatu second yang menghubungkan dengan third, yakni suatu peraturan yang berlaku umum, maka legisign sendiri adalah suatu thirdness.

Trikotonomi Kedua
Pada trikotonomi kedua, yaitu berdasarkan objeknya tanda diklasifikasikan menjadi icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol).
  •  Ikon adalah merupakan tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkannya. Misalnya, kesamaan sebuah peta dengan wilayah geografis yang digambarkannya, foto, dan lain-lain. Benda-benda tersebut mendapatkan sifat tenda dengan relasi persamaan di antara tanda dan denotasinya, maka ikon, seperti qualisign merupakan suatu firstness. Ikon juga dapat terdiri  atas kata-kata onommatope, gambar (diagram, bagan, dan lain-lain).
  • Indeks adalah tanda yang sifat tandanya tergantung pada keberadaannya suatu denotasi, sehingga dalam terminologi Peirce merupakan suatu secondness. Indeks, dengan demikian adalah suatu tanda yang mempunyai kaitan atau kedekatan dengan apa yang diwakilinya. Misalnya tanda asap dengan api, tiang petunjuk jalan, tanda penunjuk angin dan sebagainya.
  • Simbol adalah suatu tanda, di mana hubungan tanda dan denotasinya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum atau ditentukan oleh suatu kesepakatan bersama (konvensi).
Trikotonomi Ketiga
Berdasarkan interpretannya, tanda dibagi menjadi rhema, dicisign, dan argument.
  • Rhema, bilamana lambang tersebut interpretannya adalah sebuah first dan makna tanda tersebut masih dapat dikembangkan.
  • Decisign (dicentsign), bilamana antara lambang itu dan interpretannya terdapat hubungan yang benar ada (merupakan secondness).
  • Argument, bilamana suatu tanda dan interpretannya mempunyai sifat yang berlaku umum (merupakan thirdness) (Vera, 2014: 23-26).

Film La La Land
Film La la land diproduksi oleh Summit Entertaiment dan dirilis pada 9 Desember 2016 di Amerika Serikat. Film La la land adalah sebuah kategori film komedi romantis yang di iringi dengan drama musikal didalam ceritanya, dalam film ini diceritakan kisah cinta dari seorang wanita yang berambisi menjadi aktris dan seorang pria yang ingin memiliki klub jazz pribadi. Kisah mereka diiringi dengan sebuah drama musikal yang berisi tarian serta nyanyian, dan didalam film digambarkan beberapa musim yang mereka lewati seperti musim dingin, musim semi dan musim panas. Serta penggunaan warna-warna ikonik yang cerah dan pencahayaan yang dramatis menjadikan film ini memiliki ciri khas sehingga menjadikan daya tarik tersendiri. Maka dari itu, dalam hal ini film La la land akan dianalisis berdasarkan mitologi warna dan menganalisis tanda-tanda yang menggambarkan musim-musin yang dijadikan alur cerita dalam film. Analisis film La la land menggunakan semiotika Pierce dengan mencari ground, object dan interpretant beserta turunannya.

Analisis Semiotika Pierce Dalam Film La La Land
Ground (qualisign)
 Gambar 1
 Gambar 2
Gambar 3
Object (icon)
Gambar 1: seorang wanita menggunakan mini dress berwarna kuning dengan dua pria memakai kaos berwarna hijau dan biru.
Gambar 2: seorang wanita menggunakan mini dress berwarna merah.
Gambar 3: Empat orang wanita mengenakan mini dress yang berbeda warna yaitu diantaranya warna kuning, merah, biru dan hijau. gambar 2 menunjukan bahwa empat orang wanita yang akan pergi ke pesta menggunakan mini dress.
Interpretant (argument)
Gambar-gambar diatas menampilan penggunaan busana dengan warna-warna cerah yang menimbulkan kesan ceria dan beragam didalam sebuah film.
            Dari gambar 1, terdapat 2 pria yang mengenakan kaos oblong atau disebut juga T-shirt yaitu jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. Kaus oblong biasanya tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku. Pada umumnya, kaus oblong berlengan pendek dan berleher bundar. Kaos biasanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari karena memiliki kesan yang santai. Pada gambar 1, 2, 3 terdapat wanita-wanita yang menggunakan mini dress, mini dress adalah gaun pendek wanita, dimana ujung bagian bawah dari pakaian tersebut berada dipertengahan paha. Gaun ini biasa digunakan dalam acara formal maupun nonformal disesuaikan dengan padupadan busana yang akan dipakai.
Film La la land, memakai berbagai macam warna pakaian yang menjadi ciri khas tersendiri, sehingga argument muncul dari interpretant dalam icon yang ada yaitu berupa mitologi warna dari pakaian-pakaian dalam film. Warna kuning merujuk pada matahari, menurut psikologi warna, kuning memberikan kesan ceria, bahagia, energik, dan rasa optimis. Warna merah adalah simbol kasih sayang dan gairah, merah juga warna yang sarat emosi memiliki karateristik menantang namun menarik perhatian. Warna biru merupakan warna yang menenangkan dan menyejukkan mood, walaupun warna biru kerap diartikan sebagai sikap dingin, kesedihan, keras kepala dan kurang berempati tetapi warna biru merupakan simbol dari kepercayaan diri, profesionalisme dan menjadi simbol kekuatan. Warna hijau memiliki kesan alami, kesuburan, kesegaran dan kedamaian. Seseorang yang ingin berpenampilan dengan warna hijau berarti ingin tampil segar dan bersemangat.
Ground
(sinsign)
 Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Object
(icon)
Gambar 4: tulisan winter yang dalam bahasa Indonesia berarti musim dingin
Gambar 5: salju yang muncul saat musim dingin.
Gambar 6: aksesoris atau pernak-pernak pernik natal untuk menyambut hari natal diakhir tahun.
Interpretant
(Dicent Sign)
Winter atau musim dingin di Amerika Serikat terjadi pada pertengahan bulan Desember sampai pertengahan bulan Maret.
Pada gambar 5, dapat dijelaskan bahwa salju menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah butiran uap air berwarna putih bagaikan kapas yg membeku di udara dan jatuh ke bumi akibat temperatur udara di daerah itu berada di bawah titik beku. Pada gambar 6, hari natal jatuh pada pertengahan bulan Desember yang berarti berada pada musim dingin. Sehingga dalam film La la land, musim dingin digambarkan dengan turunnya salju dan pernak-pernik natal didalam sebuah restaurant.
Ground
(qualisign)
 Gambar 7
 Gambar 8
Gambar 9
Object
(icon)
Gambar 7: tiga wanita menggunakan pakaian berwarna putih dan celana hitam.
Gambar 8: tokoh wanita dalam film (Mia) menggunakan pakaian berwarna hijau tosca dengan memegang kertas putih yang merupakan dialog.
Gambar 9: Mia mengenakan pakaian polo (polo shirt) dengan memegang kertas putih yang merupakan dialog.
Interpretant
(Rheme)
Tokoh dalam film bernama Mia yang diperankan oleh Emma Stone sedang melakukan casting atau proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yang diperlukan oleh cerita.
Pada gambar 7, terlihat tiga orang wanita memakai setelan yang sama yaitu hitam putih. Warna putih bermakna netral, putih bisa diartikan cahaya, terang, dan bersih. Bila dikaitkan dalam hal berbusana, putih sering menjadi pilihan dalam busana kantor karena membuat si pemakai merasa sejuk dan nyaman, putih juga melambangkan kepolosan dan kebersihan. Warna hitam dalam fashion berarti elegan, stylish dan seksi, hitam juga mencerminkan kekuatan dan keanggunan. Setelan hitam putih menimbulkan kesan formal bagi pemakainya dan juga yang melihatnya.
Didalam gambar 8, pemain wanita dalam film La la land yaitu Mia melakukan casting dengan memerankan sebagai dokter. Tergambar dalam pakaian yang dikenakan yaitu hijau tosca, warna hijau dapat membantu para dokter untuk melihat dengan lebih baik karena dengan melihat warna hijau dapat menyegarkan penglihatan dokter dari hal-hal yang berwarna merah, seperti organ dalam dan darah pasien selama operasi. Pada gambar 9, Mia mengenakan kaos polo yang merupakan seragam kepolisian di Amerika. Di Indonesia seragam ini merupakan seragam kepolisian tim DVI (Disaster Victim Identification) adalah tim dari kepolisian yang bertugas penting dalam mengidentifikasi seseorang atau korban dari segala macam bencana.
Ground
(sinsign)
 Gambar 10
 Gambar 11
Gambar 12
Object

Gambar 10: tulisan berupa spring atau dalam bahasa Indonesia berarti musim semi.
Gambar 11: Mia mengenakan mini dress dengan kolam renang sebagai latar dan juga orang-orang yang mengenakan pakaian renang.
Gambar 12: bertaburan bunga cherry blossoms.
Interpretant
Musim semi di Amerika berlangsung pada pertengahan bulan Maret sampai pertengahan bulan Juni.
Gambar 10 merupakan icon yaitu tanda yang menyerupai seperti objek aslinya, tulisan musim semi menandakan bahwa alur cerita dalam film memasukin cerita pada musim semi. Pada gambar 12 yang merupakan index yaitu tanda yang terkait dengan sebab akibat, terdapat satu ciri khas musim semi yang ada di Amerika, yaitu mekarnya bunga cherry blossoms yaitu bunga berwarna putih dan merah muda. Musim semi di Amerika adalah musim yang paling digemari karena banyak bunga bermekaran dan cuaca yang tidak terlalu dingin, cocok dijadikan musim untuk berlibur.
Ground
(qualisign)
 Gambar 13
 Gambar 14
 Gambar 15
Gambar 16
Object
(icon)
Gambar 13: seorang wanita (Mia) menghadap kaca dengan latar berwarna hitam.
Gambar 14: Mia menghadap kaca mengenakan pakaian berwarna biru dan berlatar warna hitam.
Gambar 15: seorang pria (Sebastian) bermain piano dengan pencahayaan dari atas dan berlatar warna hitam.
Gambar 16: Mia sedang melakukan casting dengan suasana dan latar berwarna hitam
Interpretant
(rheme)
Saat bernyanyi, suasana dan latar berubah menjadi hitam bermaksud untuk memfokuskan padangan pada aktris/aktor.
Pada gambar 13-16, terdapat latar belakang warna hitam yang dapat menimbulkan perspektif dan kedalaman, sangat bagus untuk menampilkan sebuah karya seni atau seni fotografi karena dapat membantu penekanan pada warna-warna lain. Penggunaan cahaya juga diperlihatan dalam gambar yang berlatar warna hitam ini, pencahayan ini dapat menciptakan suasana yang sesuai yaitu dengan menata cahaya maka diharapkan dapat menimbulkan perasaan atau efek tertentu dalam sebuah karya. Warna hitam juga memiliki arti kekuatan, seksualitas, misteri, kesedihan, ketakutan, keanggunan walaupun melambangkan kematian dan kesedihan di budaya Barat.
Ground
(qualisign)
 Gambar 17
 Gambar 18
 Gambar 19
 Gambar 20
Gambar 21
Object
(icon)
Gambar 17: tulisan summer atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai musim panas.
Gambar 18-21: Sebastian dan Mia sedang liburan bersama di musim panas.
Interpretant
(argument)
Musim panas di Amerika berlangsung antara pertengahan bulan Juni sampai dengan pertengahan bulan September.
Pada gambar 17, terdapat tanda musim panas yang mengartikan bahwa alur cerita memasuki musim baru yaitu musim panas. Di Amerika,  musim panas banyak dipakai sebagai masa liburan karena cuaca yang cerah serta tingginya temperatur pada gambar 20 terlihat Mia menggunakan kacamata hitam untuk melindungi penglihatannya dari cahaya ultra violet. Pada gambar 21, Mia dan Sebastian menggunakan pakaian santai saat liburan musim panas disesuaikan dengan cuaca dan situasi yang ada.

Kesimpulan
Film La la land menampilkan penggunaan warna-warna yang cerah dan juga pemenggalan alur cerita dengan beberapa musim. Analisis ini menunjukan beberapa tanda yang menginterpretasikan musim sesuai dengan suasana dan tanda yang muncul dan juga menginterpretasikan arti dari warna-warna yang ada di dalam film.

Sumber
Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: P.T Rosdakarya.
Vera, Nawiroh. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANALISIS FILM LA LA LAND

Semiotika Komunikasi Barthes, 1988 (Sobur, 2009:15) mengemukakan semiotika adalah sua...